Keajaiban Al-Qur’an di Dunia Nyata
Al-Qur’an ialah
sebenar-benarnya kitab suci berisi wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril dan menjadi
salah satu mukjizat Rasulullah SAW. Al-Qur’an ialah kitab penyempurna
daripada kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur, Injil).
ads
Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia. Fungsi al-quran bagi umat manusia adalah Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an (dan hadist shahih Rasulullah) menuntun kita kepada jalan yang benar dan diridhai
Allah SWT. Segala macam permasalahan, semuanya ada jawabannya dalam
Al-Qur’an. Hal ini pula yang membuktikan bahwa Al-Qur’an benar-benar
berasal dari kalam Allah SWT, bukan buatan manusia. Bahkan
sejak 1400 tahun lalu detik ini, Al-Qur’an tetap terjamin keaslian
isinya karena Allah SWT sendiri yang memeliharanya, sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Hijr ayat 9; “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.”.
Maka, hal ini merupakan salah satu daripada keajaiban Al-Qur’an
sendiri. Bahkan, masih banyak lagi keajaiban-keajaiban Al-Qur’an, baik
yang sudah terbukti dalam ilmu pengetahuan, maupun segala sesuatu yang
masih dirahasiakan Allah akan buktinya seperti hari Kiamat. Untuk itu,
berikut ini akan dijelaskan mengenai apa saja bukti keajaiban Al-Qur’an
di dunia ini, terutama dalam hal bidang ilmu pengetahuan yang kesemuanya
sudah terbukti seperti apa yang Allah SWT terangkan dalam Al-Qur’an.
Berikut adalah beberapa keajaiban al-quran di dunia :
Keajaiban Al-Qur’an tentang Penciptaan Manusia
Allah SWT berfirman yang artinya; “Kami
telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah
kamu perhatikan nutfah (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang
menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?” (QS. Al-Waqi’ah :5 7-59).
Dimulai dari hal mendasar tentang adanya
manusia sebagai makhluk cipataan Allah yang istimewa. Dikatakan
istimewa karena jika dibandingkan dengan ciptaan Allah yang lain, hanya
manusia yang memiliki akal dan pikiran (dua hal yang sangat penting).
Dengan begitu, manusia pun mendapat hak istimewa dari Allah SWT berupa hak untuk memilih;
memilih untuk beriman kepada-Nya, atau memilih untuk ingkar. Jika
manusia memilih untuk beriman, maka manusia itu akan mendapat derajat
yang lebih baik daripada malaikat (makhluk ciptaan Allah yang hanya
memiliki akal). Sebaliknya, jika manusia itu memilih untuk tidak
mentaati Allah, maka derajatnya sama dengan iblis dan setan (makhluk
ciptaan Allah yang hanya memiliki nafsu).
Sebagai makhluk yang istimewa,
penciptaan manusia pun bisa dikatakan juga istimewa karena melalui
tahapan-tahapan yang luar biasa. Banyak ayat di dalam AL-Qur’an yang
menyebutkan bagaimana proses penciptaan manusia, bahkan hal tersebut
telah jelas terperinci sebelum manusia dengan ilmu kedokterannya yang
mumpuni seperti sekarang ini. Di dalam Al-Qur’an, Allah telah
menjelaskan dengan detail bagaimana kiranya seorang manusia bisa
terbentuk, sampai terlahir menjadi wujud seorang manusia. Bahkan hal ini
telah jelas sejak 1400 tahun yang lalu, sebelum segala sesuatu telah
semodern sekarang ini. Adapun beberapa poin penting mengenai penciptaan
manusia yang disebutkan di dalam Al-Qur’an ialah:
1. Manusia tercipta bukan dari
seluruh sperma yang berasal dari air mani yang masuk ke dalam rahim,
melainkan dari satu atau beberapa sperma saja
Seiring perkembangan zaman, dimana
teknologi sudah semakin berkembang, sebagaimana hasil dari penelitian
yang dilakukan oleh para ilmuan bahwasanya ada sekitar 250 juta sel
sperma yang masuk ke dalam rahim wanita saat melakukan hubungan seksual.
Kemudian, sperma-sperma itu seakan berlomba dalam perjalanannya menuju
sel telur. Sementara sel telur yang besarnya tidak lebih dari sebutir
garam hanya menerima satu sperma saja untuk membuahinya. Semua ini
adalah yang diketahui oleh para ilmuan dalam kurun waktu beberapa abad
yang lalu saja. Sedangkan dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan hal
ini sejak sekian lama (1400 tahunan), sebagaimana firman-Nya yang
berarti; “Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS. Al-Qiyamah : 36-37).
Bayangkan saja, Allah telah menjelaskan
dengan sangat jelas bahwasanya manusia itu diciptakan hanya dari setitik
(sebuah) sel mani, sedangkan masa di mana Al-Qur’an diturunkan, yakni
sekitar 14 abad yang lalu adalah masa dimana ilmu pengetahuan bahkan
alat-alat kesehatan tidak ada yang secanggih masa kini. Ini adalah salah
satu bukti keajaiban Al-Qur’an yang sangat nyata.
Di sisi lain juga dijelaskan bahwa apa
yang disebut dengan air mani sendiri, tidak hanya berisi sel sperma
saja. Menurut ilmu kedokteran sendiri, ai mani terdiri dari sperma dan
berbagai cairan yang berbeda. Unsur ini bermanfaat sebagai pemberi
energi bagi sperma sekaligus sebagai penetral asam pada alat kelamin
wanita. Bahkan cairan ini juga yang membantu melicinkan sekitar sperma
agar pergerakannya semakin mudah. Maka, dalam Al-Qur’an pun Allah SWT
juga telah menjelaskannya; “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah
dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan : 2).
2. Jenis kelamin ditentukan oleh sel kelamin laki-laki
Allah SWT berfiman yang artinya; “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS. An-Najm : 45-46).
Sebelumnya, dipercaya bahwa jenis
kelamin ditentukan oleh kromosom wanita, atau paling tidak merupakan
campuran daripada kromosom laki-laki dan wanita. Namun, berdasarkan ayat
di atas, Allah menjelaskan bahwasanya penentu jenis kelami bayi berasal
dari air mani yang dipancarkan. Air mani ini sendiri berasal
dari si Ayah yakni laki-laki. Maksudnya, ialah sel kromosom yang mana
dari si laki-laki yang kemudian bergabung dengan sel kromosom pada
wanita yang menentukan jenis kelamin si anak. Maka, pada zaman sekarang,
hal ini juga telah dibuktikan oleh penelitian para ilmuan bahwasanya
benar bahwa penentu jenis kelamin bayi adalah sel kromosom laki-laki.
3. Janin dapat melekat pada dinding rahim ibu layaknya lintah
Berkat kemajuan teknologi, manusia dapat melihat bahwa zigot
yang terbentuk di dalam kandung telur (rahim ibu) kemudian menempel
pada dinding rahim. Dari perlekatan ini pula zigot mendapat asupan
nutrisi dan secara bertahap perkembangan dan pertumbuhan dimulai hingga
zigot terlebut terlahir menjadi seorang bayi. Ingat, ini adalah
informasi yang diperoleh manusia saat mikroskop telah berhasil
dikembangkan dengan canggih. Sementara Allah SWT telah menjelaskan semua
ini dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu. Allah SWT berfirman yang
artinya; “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS. Al-‘Alaq : 1-3).
Dalam bahasa Arab, kata “Alaq” berarti sesuatu yang menempel pada suatu tempat.
Secara harfiah, kata ini diibaratkan sebagai lintah yang menempel pada
tubuh manusia untuk menghisap darah. Jadi, ketika kita merujuk pada ayat
di atas, jelas sudah bahwa Allah telah menjelaskan dengan
serinci-rincinya bahwasanya manusia itu saat masih berbentuk segumpal
darah (zigot), ia melekat erat pada dinding rahim sang Ibu layaknya
lintah yang menempel pada tubuh manusia. Allah menjelaskan semua ini
bahkan sebelum adanya teknologi canggih seperti sekarang.
4. Manusia berkembang di dalam tiga bagian yang gelap di dalam rahim
Allah SWT berfirman yang artinya; “…
Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan
yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS. Az-Zumar : 6).
Dari ayat di atas Allah menerangkan bahwa selama dalam kandungan, manusia melalui tiga bagian kegelapan di dalam rahim ibu. Secara ilmiah kemudian diketahui bahwa apa yang dimaksudkan Allah dengan tiga bagian kegelapan itu ialah tiga tahapan pertumbuhan janin yang jika dijelakan adalah sebagai berikut:
- Tahap Pre-embrionik – Zigot yang terbentuk dari pembelahan sel kemudian berkembang menjadi segumpal darah lalu menempel pada dinding rahim. Zigot ini terus berkembang sampai kemudian terbentuk tiga lapisan yang menyelubunginya.
- Tahap Embrionik – Zigot telah berkembang menjadi embrio, dimana lapisan-lapisan tadi berkembang membentuk organ dan sistem tubuh bayi.
- Tahap Fetus – Pada tahap ini embrio telah berkembang menjadi fetus, terus dan terus bertumbuh dan berkembang sampai akhirnya tiba waktunya melahirkan.
Maka, semua informasi itu baru diketahui
oleh manusia setelah mereka melakukan berbagai penelitian. Sedangkan
awal telah jauh-jauh hari menjelaskannya dalam Al-Qur’an. Akan tetapi,
dengan adanya penelitian ini pun maka terbukti bahwa apa-apa yang Allah
sampaikan dalam Al-Qur’an memang tak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar